Menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci merupakan panggilan hati. Tak hanya bagi si kaya, jika Allah SWT sudah berkehendak, siapa pun bisa menunaikannya.
Hal itulah yang dialami oleh Rohima (62), seorang penjual nasi uduk, warga RT 01 RW 01 Kelurahan/Kecamatan Sawangan, Depok. Dengan hasil berjualan nasi uduk, ia mampu pergi haji pada tahun ini.
“Alhamdulillah, Allah SWT telah memberi kesempatan kepada saya untuk berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Ini berkat doa dari keluarga, tetangga, dan pelanggan nasi uduk saya,” ujarnya, Jumat (28/8/2015).
Rohima yang berjualan nasi uduk sejak 1993 merasa bahagia cita-citanya untuk menunaikan ibadah haji dapat terlaksana. Sejak sang suami meninggal dunia pada 1991, Rohima harus membanting tulang untuk menghidupi enam anaknya yang saat itu masih anak-anak.
Tekad Rohima untuk bisa menunaikan ibadah haji memang luar biasa. Setiap pukul 03.00 WIB, dirinya sudah bangun untuk memasak nasi uduk dan beberapa jenis gorengan. Alhasil, empat dari enam anaknya berhasil kuliah hingga perguruan tinggi dan telah menjadi sarjana.
Setelah enam anaknya selesai mengenyam pendidikan, Rohima sedikit demi sedikit mulai menabung untuk berangkat haji.
“Saya kumpulkan uang hasil jualan nasi uduk. Waktu itu saya hanya mampu kumpulkan uang sehari Rp3.000. Alhamdulillah, di 2010, saya mulai setoran awal, waktu itu Rp25 juta,” paparnya.
Rohima yang bergabung dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al Karimiyah pimpinan KH Ahmad Damanhuri akan berangkah ke Makkah pada Sabtu 29 Agustus 2015. Ia bersama 65 jamaah haji lain tergabung dalam keloter 21.
“Doakan saya agar dapat menjalankan ibadah haji dengan baik, selalu diberi kesehatan dan keselamatan. Begitupun dengan jamaah lain. Mudah-mudahan dari pergi hingga pulang tidak kurang satu apa pun,” tuturnya.