Perudungan atau bullying kerap kali terjaid pada anak sekolahan. Dan sekarang ini sudah marak diberitakan akan hal ini di beberapa sumber informasi. Tentunya hal ini sangat miris serta mengecewakan. Bagaimana pun perudungan sangat mengganggu kesehatan anak sekolah terutama dalam hal mental.
Kita pasti bertanya tanya mengapa sampai ada anak yang tega melakukan hal ini kepada temannya. Padahal hal ini jauh di luar pendidikan yang semestinya. Mungkin ini diperlukan beberapa faktor pendukung supaya anak tidak menjadi pelaku maupun korban dari perudungan, berikut penjelasannya :
- Lingkungan keluarga
Yang paling penting adalah lingkungan keluarga. Di keluarga lah anak akan belajar mengenai hal hal apa saja yang bersangkutan dengan etika dan norma norma dalam kehidupan. Keluarga lah yang harus paling aktif dalam memberikan pendidikan mengenai moral dan bagaimana berlaku sopan santun kepada orang lain. Orang tua juga harus lebih peka terhadap perubahan sikap anak dan lebih memperhatikan bagaimana karakter anak dalam bergaul di lingkungan. - Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan juga harus lebih reaktif terhadap perilaku anak di sekolah. Jangan sampai ada pergaulan tidak sehat di dalam dunia pendidikan. Lembaga pendidikan juga harus memberikan sanksi yang lebih tegas ketika ada siswanya yang menjadi pelaku perudungan. Pun pada korban sekolah harus lebih tanggap cepat. - Lingkungan masyarakat
Anak juga harus memiliki lingkungan masyarakat yang sehat dan bersih. Jangan sampai anak dibiarkan bergaul dengan orang orang keras yang memicu terjadinya perubahan sikap yang buruk pada anak. Mungkin lingkungan masyarakat yang paling sulit dikontrol namun anda bisa mengantisipasinya dengan lebih selektif memilih lingkungan masyarakat.
Itulah beberapa faktor pendukung yang bisa mencegah perudungan di kalangan anak sekolah sehingga kesehatan anak sekolah terutama dalam hal mental bisa terjaga. Bagaimana pun ketiga lingkungan ini sangat mempengaruhi mebtal dan sikap anak dalam bergaul dengan teman temannya. Dan ketiganya harus dikontrol oleh keluarga yang paling utama. Jangan sampai keluarga kecolongan dan membiarkan anak berperilaku tidak sehat dalam bergaul.