Cara Menemukan Passion Untuk Sukses Berbisnis

Apa yang menjadi rahasia sukses?

Banyak jawaban atas pertanyaan di atas. Ada orang sukses yang mengatakan bahwa rahasia sukses adalah passion. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa rahasia sukses adalah pantang menyerah. Lantas, mana yang benar?

Tentu tak ada yang salah. Semua jawaban bisa saja benar. Passion atau renjana merupakan salah satu hal yang amat dibutuhkan kalau kita ingin meraih sukses, baik itu sukses dalam karir, bisnis, ataupun sukses-sukses lainnya.

Apa itu passion? Bagaimana cara menemukan passion? Kita akan membahasnya sebentar lagi.

Apa Itu Passion?

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan renjana (passion) sebagai rasa hati yang kuat (rindu, cinta kasih, berahi, dsb). Dalam konteks meraih sukses, passion kerap diartikan sebagai sebuah perasaan atau emosi terhadap suatu hal yang membuat seseorang sangat berantusias dalam melakukannya. Apakah passion ini selalu berkaitan dengan bentuk pekerjaan? Apakah passion ini hanya sekadar bentuk kegembiraan?

Tidak. Passion tidak sesempit itu. Pandangan di masyarakat sering terlalu sempit mengenai passion. Contoh, mungkin Anda mengenal pendiri Lele Lela, Rangga Umara. Menurut salah seorang teman kami yang cukup mengenal beliau, ternyata passion dari Rangga Umara bukanlah berbisnis kuliner. Passionya jauh lebih dalam dari sekadar membuka bisnis kuliner. Passion dari beliau adalah membuat orang lain puas setelah makan. Konon katanya, beliau sampai rela mentraktir orang untuk makan asalkan orang terebut puas sekali dengan makanannya.

Itulah passion.

Jadi passion bukan hanya sekadar rasa suka terhadap suatu pekerjaan atau suatu aktivitas, passion itu luas dan dalam. Menyentuh masuk ke dalam hati dan jiwa.

Karena itulah, ketika orang memiliki passion ia seakan memiliki gairah yang sangat besar untuk melakukan sesuatu. Passion seorang penyanyi sukses bisa jadi bukan sekadar bernyanyi, melainkan bisa saja passionnya berupa keinginan untuk selalu memuaskan dan membuat orang terhibur.

Oleh karena itu, jangan memandang passion terlalu sempit.
Mengapa Seseorang Perlu Memiliki Passion?

Perjalanan untuk membangun sebuah bisnis yang sukses jelas tidak mudah. Akan selalu ada tantangan yang harus kita lompati. Ada kalanya, seorang pebisnis akan jatuh bangun karena tertimpa beratnya tantangan. Nah orang-orang yang tidak punya passion (rasa cinta) terhadap apa yang sedang ia kerjakan biasanya akan cepat menyerah.

Lha kalau sudah menyerah, bagaimana mau sukses?

Jadi, fungsi passsion di sini adalah sebagai penjaga agar api semangat kita tetap menyala. Passion lah yang membuat api semangat, api harapan kita tetap menyala meski kita diterpa badai.

Ilustrasi api kesuksesan (sumber gambar : wallpaperswide.com)
Passion ini jugalah yang memotivasi seseorang untuk menjadi nomor satu di bidang yang ia kerjakan. Karyawan yang punya passion akan bekerja dengan semangat. Ia akan datang pagi, ia semangat mengerjakan pekerjaannya, ia begitu aktif memberi kontribusi. Ia begitu mencintai pekerjaannya.

Sedangkan karyawan yang tidak punya passion (kecintaan) terhadap apa yang ia kerjakan cenderung malas-malasan, kalau bisa datang terlambat, memberi kontribusi ala kadarnya, akibatnya produktivitasnya pun tidak dahsyat.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tahu dan memiliki passion.

Ada beberapa cara untuk menemukan passion. Berikut cara-caranya.
1. Kemungkinan Besar Hobi Anda Bisa Menjadi Passion Anda

Passion selalu berkaitan dengan rasa cinta. Hobi merupakan sebuah aktivitas yang kita sukai, bahkan kita cintai. Orang yang hobi bermain futsal tentu akan dengan senang hati bila diminta untuk bermain futsal. Orang yang hobi memasak tentu akan senang sekali apabila diajak memasak. Nah rasa cinta atau rasa suka seperti itulah yang kerap menjadi cikal bakal passion.

Namun, apakah hobi selalu bisa menjadi passion?

Jelas tidak.

Hobi tidak selalu menjadi passion.

Perhatikan orang yang hobi kebut-kebutan di jalan. Apakah mereka hobi terhadap motor?

Ya jelas.

Apakah mereka suka ngebut ketika mengendari motor?

Tentu.

Namun, apakah mereka mau dan dengan senang hati bila diminta untuk berlatih balap di sirkuit, diminta untuk melatih fisik agar menjadi pembalap yang tangguh, diminta untuk menjadi instruktur balap yang andal?

Belum tentu.

Orang-orang seperti itu hanya sekadar hobi. Hobi bukanlah passion. Ingat, passion jauh lebih dalam daripada sekadar kegembiraan melakukan suatu hobi.

Agar hobi bisa menjadi passion maka hobi tersebut harus diproses terlebih dahulu. Ini dia cara memproses hobi menjadi passion.
2. Ubahlah Hobi Menjadi Sesuatu yang Bermanfaat dan Produktif

Proses mengubah hobi menjadi sesuatu yang bermanfaat dan produktif inilah yang akan membentuk passion.

Chelsea Islan (sumber gambar : http://images.detik.com)

Lihatlah artis Chelsea Islan. Pemeran cantik di film Merry Riana ini begitu hobi berakting sebab memang latar belakangnya berasal dari dunia teater. Namun apakah hobi akting dan teater saja sudah cukup?

Jelas tidak.

Untuk menjadikan akting sebagai passion tentu hobi akting tadi harus diubah menjadi kegiatan produktif.

Apa itu kegiatan produktif?

Kegiatan produktif adalah kegiatan yang bernilai dan bisa menghasilkan. Menghasilkan di sini tidak melulu tentang uang, bisa tentang menghasilkan rasa puas orang lain, menghasilkan apresiasi/pujian dari orang lain, dan sebagainya.

Contoh kegiatan produktif berkaitan dengan hobi akting misalnya : rutin ikut pementasan teater untuk mengasah bakat akting, ikut casting film, berlatih teater dengan keras, sampai ke kegiatan profesional seperti menjadi seorang artis/aktor.

Kalau hobi Anda adalah menulis, maka ubahlah hobi tadi menjadi passion. Caranya adalah dengan menjadikan hobi menulis sebagai kegiatan yang produktif. Misalnya, Anda bisa menulis sebuah blog yang dahsyat. Lalu, dari tulisan-tulisan Anda di blog, Anda mampu menghasilkan pendapatan. (Bagaimana cara membangun bisnis dari blog dan internet sehingga bisa mendapatkan pendapatan? Temukan caranya di training ini. )

Nah kegiatan-kegiatan produktif semacam inilah yang akan mentransformasi hobi menjadi passion.
3. Cintai Passion Anda dan Hiduplah dengan Passion Tersebut

Ketika hobi Anda sudah menjadi kegiatan yang produktif, artinya Anda sudah mulai mendapatkan passion. Namun, apakah sudah cukup sampai di sana?

Jelas tidak.

Memiliki passion saja belum cukup. Kita harus hidup dengan passion tersebut. Passion itu harus menjadi bagian dari keseharian kita. Contoh, Lionel Messi tentu memiliki kecintaan di bidang sepak bola. Karena passionnya di bidang sepak bola, tentu saja hampir setiap hari ia selalu berlatih di bidang sepak bola. Ia terus mengasah kemampuannya, terus menjadikan diri lebih baik lagi.

Nah hal itulah yang dapat kita tiru. Kita harus menjadikan passion sebagai bagian dari hidup kita. Kalau passion kita adalah menulis, maka menulislah setiap hari. Hasilkan tulisan-tulisan nan indah setiap hari, jadilah produktif karena menulis.

Dengan latihan yang terus menerus inilah passion kita akan terus menyala, kemampuan kita akan semakin meningkat, dan sukses sangat bisa untuk kita raih.